Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Post Icon

PENYAKIT PARVOVIRUS

Parvovirus merupakan penyakit yang sangat menular pada anjing, terutama pada anak anjing dan anjing dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi. Anak anjing yang berumur 4 bulan kebawah dan belum divaksin yang terekspos parvovirus memiliki angka kematian mendekati 100%, sedangkan anjing yang sudah di vaksin 1-2 kali saja, masih mungkin terinfeksi parvovirus. 

Anamnesa 
Keluhan pada umumnya : lemas, muntah-muntah, diare berdarah dan tidak mau makan. Kebanyakan anjing-anjing yang mempunyai keluhan seperti itu belum pernah mendapatkan vaksinasi atau hanya di vaksin atau hanya di vaksin dengan vaksin parvovirus 1 kali saja dan ada juga yang vaksinasinya sudah kadaluarsa.

Pemeriksaan klinis :
  • Keadaan umumnya jelek
  • Temperatur tubuh tinggi (demam), namun ada juga yang temperatus normal
  • Mukosa mata dan mulut anemis.
  • Pemeriksaan jantung dan paru-paru tidak banyak ditemukan kelainan yang berarti, jika sakitnya baru dimulai.
  • Pemeriksaan anus tampak adanya feses berdarah dengan bau yang khas.
 Pencegahan :
Anjing di vaksin mulai umur 6 minggu, 8 minggu dan 12 minggu
kemudian diulang setiap setahun sekali. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Post Icon

PENYAKIT DISTEMPER

Distemper adalah penyakit menular pada anjing yang disebabkan oleh virus.Virus ini biasanya meneyrang anak-anak anjing dan anjing dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksinasi distemper. Penyakit ini mempunyai duration of illness yang lebih panjang. Mengingat penyakit distemper memiliki beberapa stadium.
Stadium-stadiumnya adalah :
1. Stadium I
Manifestasinya berbentuk pustula pada kulit, (seperti bintik-bintik merah jambu) terutama di daerah kulit yang tidak berambut (perut)

2. Stadium II
Menunjukkan adanya gangguan pada saluran pernafasan, Misalnya : mata kotor/hiperlakrimasi, keluar ingus dari hidung, batuk-batuk dan sesak nafas.

3. Stadium III
Menunjukkan adanya gangguan pada saluran pencernaan, seperti hilangnya nafsu makan, muntah dan diare.

4 Stadium IV
Gangguan pada sistem syaraf pusat misalnya: Kejang-kejang, nistagmus dan kelumpuhan.

Anamnesa :
Pada umumnya keluhan : tidak mau makan, lemas, batuk-batuk, dari mata dan hidung keluar discharge/kotoran, dan sesak nafas. Tidak jarang pula, klien mengeluhkan anjingnya muntah-muntah dan diare. Umumnya pasien belum pernah divaksin distemper (pada anjing muda) atau vaksin sudah kadaluarsa (pada anjing dewasa).

Pemeriksaan Klinis

  • Keadaan umumnya jelek.
  • Dari mata keluar discharge yang berwarna kuning kehijauan.
  • Hidung kering dan keluar discharge.
  • Temperatur tubuh tinggi (demam), namun dapat juga normal, tergantung dari stadiumnya.
  • Turgor kulit turun (dehidrasi).
  • Pemeriksaan paru-paru terdengar suara rochi bila infeksi sudah parah.
  • Pemeriksaan anus tampak kotor akibat adanya sisa-sisa feses.
Pencegahan :
Melakukan vaksinasi pada Anjing peliharaan pada usia 6 Minggu, 8 Minggu dan 12 minggu
Kemudian melakukan pengulangan vaksin setiap tahunnya.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS
    Post Icon

    MEMELIHARA ANJING COLLIE

    Jika ingin memelihara anjing collie didalam rumah sejak dini mesti dilatih supaya tidak buang kotoran sembarangan, paling tidak sejak berumur 2.5 bulan, harus sudah mulai dilatih.Dalam melatih  etika, harus tega dan tegas .Jika tidak, anjing akan kembali pada kebiasaan lamanya. Seperti buang air besar dan kecil sembarangan.
    Mula-mula collie diajari untuk membuang kotoran di tempat yang disediakan di depan teras rumah. Satu dua kali anak anjing itu belum terbiasa membuang kotorannya di tempat itu, masih bisa dimaklumi. Tapi kalau sampai beberapa lama belum mengerti juga, kita harus tega dan tegas mendidiknya. Kalau tidak, kebiasaan buruk itu akan terbawa sampai collie tumbuh besar kelak.
    Bila sembarangan buang air kecil, hidung si anjing akan diciumkan pada tempat yang dikencinginya dan ditambah dengan sedikit pukulan.
    Pukulan cukup dengan menggunakan tangan, dengan tidak menimbulkan rasa sakit berlebihan pada anjing.
    Namun "hukuman keras" itu diimbangi dengan memberikan sentuhan, mengelus dan mengajaknya bermain. Dengan begitu collie tetap merasa nyaman bersama kita.
    Lama-lama anjing akan mengerti kebiasaannya itu tidak baik. Tapi memang butuh waktu lama untuk bisa mengerti. Terkadang sampai umur 7-8 bulan, anjing masih melakukan kebiasaan buruknya.  Biasanya Collie baru akan benar-benar bisa membuang kotorannya di tempat yang tersedia pada usia di atas 1 tahun.



    PERAWATAN :
    Yang perlu diperhatikan adalah kukunya, meski si anjing tidak bermaksud mencakar, tapi karena kukunya panjang dan tajam, bisa melukai. Kebersihan tubuh anjing juga harus jadi prioritas utama. Maklum, anjing collie tinggal bersama keluarga.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS
    Post Icon

    Masalah Urinasi pada Kucing

    Jika kucing anda mengalami kondisi urin  keruh, berwarna cokelat seperti air teh itu adalah indikasi serangan penyakit gangguan urinasi yang sudah cukup parah.
    Lebih parah lagi jika urin berwarna gelap dengan bau yang sangat menyengat. Warna Cokelat atau merah yang muncul di urin kucing adalah penyakit yang tercampur dalam urin.
    Penyebab bisa terjadi karena 2 macam, yakni :

    1. Infeksi pada saluran urinasi bagian bawah, 
    2. atau bukan hanya karena infeksi tetapi bahkan obstruksi yaitu terjadinya penyumbatan pada saluran urinasi sehingga terjadinya gangguan eliminasi urin pada kucing.
    Meskipun bisa menyerang kucing jantan dan betina, jantan lebih berisiko kena gangguan urinasi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perbedaan bentuk dan ukuran uretra jantan dan betina. Uretra (saluran kencing ) jantan lebih panjang dan sempit, sementara betina lebih pendek dan lebih lebar.Sehingga uretra betina jarang mengalami obstruksi alias kemampetan.
     Jika uretra mampet, urin yang dihasilkan akan terkumpul dalam kantung kecing, pada kondisi jenuh, ureum (zat berbahaya dalam urine) akan terserap lagi oleh tubuh,ginjal pun terpaksa kembali menyaringnya lagi.Jika terjadi terus menerus ginjal akan rusak.Akibatnya ureum dalam darah akan menjadi tinggi akhirnya masuk ke otak. Kondisi demikian disebut sebagai uremia alias keracunan ureum.




    PEMICU
    Faktor pemicu gangguan urinasi pada kucing diantaranya adalah pemberian pakan dengan kandungan  mineral yang tinggi. Memberi makan terlalu sering, obesitas dan berkurangnya pemberian minum dalam sehari juga bisa menjadi penyebabnya.

    GEJALA

    Kucing seperti merejan pada saat urinasi. Kebiasan urinasi di kitty litter juga akan berubah dan lebih sering urinasi diluar kitty litter. Frekuensi menjadi lebih sering tapi sedikit. Urin bercampur darah dan berwarna seperti air teh dan berbau sangat menyengat.
    Nafsu makan juga akan sangat berkurang, akan merasa kesakitan jia tersentuh pada bagian abdomennya. Jika serangan penyakitnya sudah sangat parah, hewan akan berbaring terus dan akan mengalami muntah, terutama jika sudah mengalami uremia. Apabila hewan mengalami obstruksi pada saluran urinaria terutama pada jantan, akan terlihat merejan terus menerus, tetapi tidak ada urine yang keluar atau urin hanya menetes.

    LANGKAH PENGOBATAN

    Langkah pengobatan yang dinberikan tergantung kondisi hewan. apakah sudah mengalami obstruksi atau tidak. Jika tidak mengalami obstruksi dapat diberikan antibiotik dan penggantian pakan menggunakan diet khusus.
    Sedangkan pada hewan yang sudah ,mengalami obstruksi dapat dilakukan pemasangan catheter urine. pemberian antibiotik dan pemberian infus cairan.penggantian pakan juga dilakukan sesuai untuk kucing yang mengalami gangguan urinasi.

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS