Jika kucing anda mengalami kondisi urin keruh, berwarna cokelat seperti air teh itu adalah indikasi serangan penyakit gangguan urinasi yang sudah cukup parah.
Lebih parah lagi jika urin berwarna gelap dengan bau yang sangat menyengat. Warna Cokelat atau merah yang muncul di urin kucing adalah penyakit yang tercampur dalam urin.
Penyebab bisa terjadi karena 2 macam, yakni :
- Infeksi pada saluran urinasi bagian bawah,
- atau bukan hanya karena infeksi tetapi bahkan obstruksi yaitu terjadinya penyumbatan pada saluran urinasi sehingga terjadinya gangguan eliminasi urin pada kucing.
Meskipun bisa menyerang kucing jantan dan betina, jantan lebih berisiko kena gangguan urinasi. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perbedaan bentuk dan ukuran uretra jantan dan betina.
Uretra (saluran kencing ) jantan lebih panjang dan sempit, sementara betina lebih pendek dan lebih lebar.Sehingga uretra betina jarang mengalami obstruksi alias kemampetan.
Jika uretra mampet, urin yang dihasilkan akan terkumpul dalam kantung kecing, pada kondisi jenuh, ureum (zat berbahaya dalam urine) akan terserap lagi oleh tubuh,ginjal pun terpaksa kembali menyaringnya lagi.Jika terjadi terus menerus ginjal akan rusak.Akibatnya ureum dalam darah akan menjadi tinggi akhirnya masuk ke otak. Kondisi demikian disebut sebagai
uremia alias keracunan ureum.
PEMICU
Faktor pemicu gangguan urinasi pada kucing diantaranya adalah pemberian pakan dengan kandungan mineral yang tinggi. Memberi makan terlalu sering, obesitas dan berkurangnya pemberian minum dalam sehari juga bisa menjadi penyebabnya.
GEJALA
Kucing seperti merejan pada saat urinasi. Kebiasan urinasi di
kitty litter juga akan berubah dan lebih sering urinasi diluar
kitty litter. Frekuensi menjadi lebih sering tapi sedikit. Urin bercampur darah dan berwarna seperti air teh dan berbau sangat menyengat.
Nafsu makan juga akan sangat berkurang, akan merasa kesakitan jia tersentuh pada bagian abdomennya. Jika serangan penyakitnya sudah sangat parah, hewan akan berbaring terus dan akan mengalami muntah, terutama jika sudah mengalami uremia. Apabila hewan mengalami obstruksi pada saluran urinaria terutama pada jantan, akan terlihat merejan terus menerus, tetapi tidak ada urine yang keluar atau urin hanya menetes.
LANGKAH PENGOBATAN
Langkah pengobatan yang dinberikan tergantung kondisi hewan. apakah sudah mengalami obstruksi atau tidak. Jika tidak mengalami obstruksi dapat diberikan antibiotik dan penggantian pakan menggunakan diet khusus.
Sedangkan pada hewan yang sudah ,mengalami obstruksi dapat dilakukan pemasangan
catheter urine. pemberian antibiotik dan pemberian infus cairan.penggantian pakan juga dilakukan sesuai untuk kucing yang mengalami gangguan urinasi.